Desa Eduwisata Burno Binaan Universitas Jember Kampus Lumajang Kini Mulai Dibuka

Skuter tradisional khas Burno juga bisa dinikmati wisatawan. Foto: Istimewa

Beragam Atraksi Wisata

Pembukaan Desa Eduwisata Burno juga dihadiri Lantin Sulistyorini, Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Rasa puas ditunjukkan para tamu, salah satunya dari Ika Sari Rahmanita.

Menurutnya, paket eduwisata yang disiapkan oleh BUMDes Anoman Burno sangat pas bagi keluarga, terutama paket eduwisata seperti mengenal perkebunan pisang dan salak, serta perah susu kambing.

"Anak-anak jadi tahu bagaimana proses pohon pisang ditanam hingga dipanen, bahkan berkesempatan petik salak sendiri. Fasilitas kegiatan outbond-nya oke banget," cerita Ika yang juga seorang dokter ini.

Outbond yang bertujuan untuk melatih kekompakan digelar di kawasan hutan Siti Sundari. Di sini, peserta dapat merasakan kesejukan hutan Siti Sundari yang ada di tengah alam pegunungan.

Untuk mempersiapkan Desa Burno menjadi Desa Eduwisata berbasis , Universitas Jember Kampus Lumajang telah melakukan banyak hal melalui kegiatan sekolah desa.

Diantaranya memberikan pelatihan desa eduwisata dan pelatihan agronursing kepada warga setempat, studi banding ke lokasi wisata, hingga pendampingan dalam pembentukan Badan Usaha Milik Desa.

Dengan konsep agronursing, pengalaman berbeda akan didapatkan oleh wisatawan, misalnya bagaimana cara beternak kambing Senduro, budidaya pisang Kirana, serta bagaimana menjaga kelestarian hutan.