Di Tangan Staf DLH Lumajang ini, Bekas Bungkus Rokok Bisa Jadi Kerajinan Bernilai Seni Tinggi

Proses merangkai potongan bekas bungkus rokok. Foto: VisitLumajang/dna

Aktivitas Bank Sampah Induk Kalpataru

"Harus telaten menggunting kertas bungkus rokok satu per satu, lalu direkatkan menggunakan lem, baru dirangkai sesuai model yang diinginkan," imbuh Sugiri.

Tak hanya bermodal telaten menggunting dan merangkainya, Sugiri juga jeli untuk memilih dan memadankan warna bungkus rokok, agar hasilnya lebih menarik.

Di tempat yang sama, Danar Indrakusuma, Direktur Bank Sampah Induk Kalpataru mengaku setiap hari selalu ada aktivitas di bank sampah yang berada di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Lumajang ini.

Setiap hari bank sampah induk bisa mengompos 2 kuintal sampah organik. Selain itu dari bank-bank sampah di Lumajang, bank sampah ini bisa menerima 50-70 kuintal sampah anorganik tiap bulan.

"Rata-rata bank sampah bisa mengumpulkan 100 - 150 kg sampah per 2 minggu. Sampah anorganik tersebut sudah dipilah-pilah, kami tinggal melakukan penjemputan," ungkap Danar.

Tercatat di Lumajang ada sekitar 53 bank sampah yang tersebar baik di tingkat RW sampai desa. Bank sampah membantu mengatasi problem pengolahan sampah yang sering terjadi.

Sebelumnya di tempat terpisah, Kepala DLH Lumajang Yuli Haris mengatakan bahwa sampah utamanya sampah plastik adalah musuh besar lingkungan, karena butuh bertahun-tahun untuk hancur di tanah.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Lumajang (@visitlumajang) on