Kisah Hidup Mayjend Imam Soedja'i Dibedah oleh Sejarawan Lumajang dan Malang

Keluarga besar (anak cucu) Mayjend Imam Soedja'i saat berfoto bersama. Foto: VisitLumajang/dna

Mayjend Imam Soedja'i, Sumbangsih untuk Pergerakan Rakyat dan Revolusi Indonesia

Dalam buku berjudul  karya Mansur Hidayat, banyak fakta tentang Imam Soedja'i yang jarang orang tahu.

Najib Jauhari, M.Hum., Dosen Jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang yang hadir sebagai pembedah dalam acara ini mengatakan bahwa Imam Soedja'i juga dekat dengan KH. Masykur, pahlawan Malang.

"Bahkan yang ikut mengamankan Istana Yogya saat kudeta 3 Juli 1946 adalah pasukan Divisi VII/Untung Suropati yang tak lain adalah pasukan Imam Soedja'i," papar Najib Jauhari.

Mayjend Imam Soedja'i saat itu tercatat sebagai Panglima Divisi VII/Untung Suropati yang wilayahnya mencakup Karesidenan Besuki dan Malang, yang menjadi cikal bakal Kodam V Brawijaya.

Menurut Najib, buku Imam Soedja'i ini wajib dimiliki oleh guru sejarah di Lumajang. Ini merupakan upaya mencintai negeri, dimulai dari mencintai pahlawan lokal.

Hal senada juga diakui oleh Candra Irawan dari BSPN Pusat PDI Perjuangan yang menjadi moderator diskusi tersebut.

Dari diskusi ini, muncul dukungan untuk memperjuangkan Mayjend Imam Soedja'i agar bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Hal ini juga didukung penuh oleh anak cucu beliau yang hadir siang itu.