Menjadi Manusia Limited Edition? Emang Bisa?

Puncak B29 Argosari via @visitlumajangproject (Foto hanya ilustrasi)

Apa yang terbayang di benak kamu saat mengeja kata limited edition? Tentang sebuah produk yang sangat eksklusif? Dijual dengan harga tidak murah dengan stok yang amat terbatas?

Justru karena jumlahnya yang terbatas, produk itu biasanya diminati bahkan dicari banyak orang. Lalu, jika saat ini kata limited edition tersebut disandingkan dengan sebuah produk bernama manusia?

Menjadi manusia limited edition? Memang bisa? Di era yang sudah tidak jelas di mana letak benar dan salah? Seberapa pantas kita menjadi manusia limited edition? Menjadi 'minoritas' di antara mayoritas?

Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita flashback pada sebuah kisah tentang Nabi Muhammad SAW yang saat itu sedang duduk bersama para sahabatnya.

Di antara sahabat-sahabatnya tersebut ada Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan para sabahat lainnya. Saat itu Nabi Muhammad bertanya kepada para sahabat,

"Wahai sahabatku, tahukah kalian siapa yang mulia di sisi Allah?" Para sabahat pun terdiam memikirkan siapa yang disebut oleh Nabi.

Tiba-tiba salah seorang sahabat mengatakan, "Malaikat ya Rasulullah. Mereka mulia di sisi Allah." Nabi pun tersenyum dan beliau berkata, "Ya, malaikat mulia di sisi Allah, tapi ada lagi yang lain."