Tradisi Lebaran Ketupat di Ponpes Khomsani Nur Lumajang

Ketupat seringkali disandingkan dengan hidangan Opor Ayam. Foto: VisitLumajang/atz

Makna Ketupat dalam Tradisi Jawa

Sementara itu ibu pengasuh pondok yang membuat opor ayam. Setelah semuanya siap, lalu Ketupat Lebaran dan Opor Ayam dapat dimakan bersama-sama.

Adapun makna ketupat yang kami ketahui dari pendapat Riyadi, Dosen Sejarah Unesa ialah meski tergolong sederhana, dalam bahasa Jawa, ketupat berarti ngaku lepat atau mengaku bersalah.

Ketupat menjadi simbol maaf bagi masyarakat Jawa, yaitu ketika seseorang berkunjung ke rumah kerabatnya, mereka akan disuguhkan ketupat dan diminta untuk memakannya.

Ngaku lepat juga kerap dikaitkan dengan implementasi tradisi Sungkeman. Di mana tradisi ini mengajarkan pentingnya menghormati orang tua.

Apabila ketupat tersebut dimakan, secara otomatis pintu maaf telah dibuka dan segala salah serta khilaf antar keduanya terhapus.

Bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain juga mencerminkan pribadi Muslim sesungguhnya.

Filosofi ketupat ini menjadi bagian dari khazanah Keislaman yang berpadu dengan tradisi masyarakat Muslim di Nusantara.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Lumajang (@visitlumajang) on