Yes Man! Karena Sungkan? Yang Tidak Pada Tempatnya

Ilustrasi via pixabay.com

Yes Man? Asal Bapak Senang

Mungkin atasan sekalipun di organisasi tersebut yang sudah sangat senior dengan segudang kompetensi yang dimiliki hingga ketika fenomena sungkan ini dirasa sangat berlebihan.

Hal tersebut akan memicu seseorang untuk menjadi atau . Di depan berkata iya, tetapi lain dengan kenyataan yang sebenarnya.

Padahal tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Semua manusia perlu dikoreksi, diluruskan, dan diarahkan dengan baik untuk mencapai tujuan bersama.

Yang menjadi fokus di sini bukan apa yang disampaikan tetapi bagaimana cara menyampaikannya. Budaya sungkan ini nampaknya harus dilawan dengan sikap asertif.

Sikap asertif ini memiliki keberanian yang sungguh-sungguh untuk mengatakan kebenaran yang ada sekalipun dengan resiko siap untuk tidak disukai orang lain.

Ia berani mengatakan apa yang benar kepada orang lain, sekalipun mungkin tidak mengenakkan hati orang tersebut, tanpa perlu merasa berhutang budi atas perbuatan orang lain.

Sikap ini bahkan malah cenderung selektif terhadap pemberian orang lain, jika pemberian tersebut akan mengganggu idealismenya untuk menegakkan kebenaran. Wallahua'lam bisshawab...