Candi Agung Randuagung: Jejak Sejarah dan Kisah Patih Nambi di Lumajang
Candi Agung Randuagung terletak di Desa Randuagung, Kecamatan Randuagung, Lumajang, Jawa Timur. Tempat ini berada di tengah hamparan sawah dan ladang, berdiri tegak di area tanah luas yang lebih tinggi dari sekitarnya.
Bagian yang terlihat dari candi adalah tubuhnya, sementara bagian atas atau mahkota telah runtuh, sehingga bentuk aslinya tidak dapat diketahui lagi.
Sejarah Candi Agung Randuagung erat kaitannya dengan Patih Nambi, tokoh penting dalam sejarah Majapahit. Candi ini diperkirakan merupakan tempat Patih Nambi melakukan perenungan, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Candi Gelisah.
Patih Nambi, anak dari Arya Wiraraja, raja dari kerajaan Lumajang Tigang Juru, dihadapkan pada situasi sulit. Ia difitnah sebagai pemberontak oleh Raja Jayanegara, pengganti Raja Sangramawijaya (Raden Wijaya).
Patih Nambi yang sedang berduka atas wafatnya sang ayah, juga dihantui rasa khawatir akan serangan dari Raja Jayanegara. Ia harus menghadapi perang tersebut dengan sahabat-sahabat dan kerabatnya.
Patih Nambi juga membawa nama besar ayahnya, yang merupakan tokoh pendiri kerajaan Majapahit bersama Raden Wijaya. Ia berjuang untuk mempertahankan wilayah yang merupakan tanah kelahirannya dan ayahnya.
Pada tahun 1311 M, Raja Jayanegara menyerang Lumajang, yang kemudian dikenal sebagai Perang Lamajang. Patih Nambi akhirnya dikalahkan dan wafat dalam perang tersebut. Tragisnya, Patih Nambi tidak diabadikan sebagai sosok pejuang yang membela daerahnya, melainkan sebagai pemberontak. Padahal, tujuannya adalah untuk mempertahankan wilayahnya dan memajukan daerahnya.