Kemarau Jadi Berkah, Petani Tembakau di Lumajang Untung Ratusan Juta

Ilustrasi petani menjemur tembakau. Foto: Dok. Visit Lumajang

Musim kemarau ternyata juga bisa menjadi ladang berkah bagi sebagian orang. Seperti yang dirasakan oleh petani tembakau di Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.

Sulasmono (60), salah satu petani tembakau di Desa Kunir, Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang ini memiliki lahan 1,5 hektar. Ia bisa memanen hingga 5,1 ton tembakau white burley.

Harga tembakau tahun ini mencapai Rp. 60.000 per kilogram. Sulasmono dapat meraup pendapatan hingga Rp. 200 juta.

"Musim kemarau membuat kualitas tembakau bagus. Saya bisa panen hingga 5,1 ton dan mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 200 juta," ujarnya saat dimintai keterangan, Kamis 12 September 2024.

Tak hanya Sulasmono, hal serupa juga dirasakan oleh Sukarno (55), petani di Desa Jatigono, Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang yang menghasilkan lebih banyak untung karena menanam tembakau.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indoneisa (APTI) Lumajang Dwi Wahyono menjelaskan bahwa adanya kemarau ini membuat hasil panen budidaya tembakau semakin baik sehingga banyak petani yang menanam tembakau.

"Tahun ini luas lahan yang ditanami tembakau ada peningkatan dibandingkan tahun lalu. Jika tahun 2023 sekitar 888 hektar tahun ini menjadi 1.220 hektar," jelasnya.