Burung Hantu Bukan Makhluk Mistik, Bahkan Bisa Jadi Sahabat Petani
Komunitas Pecinta Burung Hantu atau Owl Lumajang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menggelar gathering rutin seminggu sekali di Alun-Alun Lumajang. Tidak sekedar berkumpul, penghobi burung malam itu juga menyosialisasikan bahwa burung predator hama tikus tersebut bermanfaat bagi petani.
"Masyarakat khususnya petani harus paham tentang burung hantu, itu bukan makhluk mistik atau horor, bahkan bermanfaat untuk petani sebagai pembasmi hama tikus di musim tanam," kata Andri, salah satu founder Komunitas Owl Lumajang saat ditemui di Alun-Alun Lumajang, Minggu (02/12) pagi.
Andri menjelaskan, di Lumajang saat ini memiliki anggota kurang lebih sekitar 15 orang pecinta burung hantu. Komunitas tersebut dibentuk sejak tahun 2017 lalu untuk menyalurkan hobi, selanjutnya sering membagi materi tentang pengetahuan burung hantu dan terbentuklah komunitas di Kabupaten Lumajang.
"Burung yang sering keluar malam ini terdapat lima jenis burung hantu, di antaranya burung jenis Clepuk atau Scoop Owl, Gares Barn Owl, jenis Oriental Bay, dan burung jenis Buffy," imbuh Andri atau akrab disapa Ucil itu.
Keberadaan komunitas pecinta burung hantu ini juga selain sebagai wadah bagi para penghobi burung hantu juga memberi manfaat bagi masyarakat desa yang kebanyakan petani. Diharapkan keberadaan komunitas Owl Lumajang ini bukan hanya untuk kesenangan, tetapi juga bermanfaat bagi lingkungan, terutama petani.
"Pemanfaatan burung hantu sebagai pembasmi hama tikus ini sebenarnya sangat efisien. Namun belum banyak diterapkan," tutup Andri.