Lagu Anak Desa yang Curhat Gak Enaknya Tinggal di Jakarta
Musisi gondrong yang satu ini udah cukup dikenal di Lumajang. Konsisten tak hanya membawakan lagu-lagu cinta yang ga' menye-menye, tapi juga lagu yang membawa pesan moral tentang kepedulian lingkungan, kemerosotan moral dan beragam kritik sosial lain.
Lewat lagu ini, Ismam Saurus, musisi indie asal Lumajang ini mengeluhkan penatnya saat merasakan pernah tinggal di ibukota. Tentang jalanan macet, udara yang tak bersih, kotor di sana-sini.
Anak desa Yosowilangun Lumajang ini pada akhirnya memang kembali ke Lumajang, ke desa kelahirannya, meskipun sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berkelana di kota Jember.
Pemuda ini menganggap penting event seperti Di Art'as Rata-Rata yang mengangkat kreativitas pemuda Lumajang. Ismam yang juga berprofesi sebagai desainer grafis dan videografer ini potensi para kreator seni masih perlu untuk diangkat dan diapresiasi.
Ismam berharap Prolog Coffee bisa menjadi wadah industri kreatif di Lumajang. Akan ada event di akhir bulan Oktober ini: .