Tingkah Menggemaskan Anak-Anak Kecil ini Saat Kompak Mengusung Ogoh-Ogoh di Senduro
Selalu ada momen unik setiap acara Pawai Ogoh-Ogoh di Senduro, Lumajang. Seperti halnya semalam, Rabu 6 Maret 2019, saat sekelompok anak ikutan mengusung ogoh-ogoh berukuran kecil. Dengan gesit dan ceria mereka kompak mengusung ogoh-ogoh tersebut seperti tak mau kalah dengan orang dewasa.
Pawai Ogoh-Ogoh ini merupakan ritual rutin yang digelar oleh masyarakat Hindu, sebelum Hari Raya Nyepi yang tahun ini jatuh tanggal 7 Maret. Nyepi menjadi momentum pergantian tahun Saka, di mana saat tahun baru ini umat Hindu justru harus melakukan serangkaian kontemplasi atau perenungan kehidupan.
Dalam literatur karya Nyoman S Pendit, disebutkan bahwa dengan melakukan kontemplasi, Hari Raya Nyepi membawa harapan akan adanya keamanan, keselamatan, kesejahteraan, dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di tengah semua perbedaan.
Perdamaian di tengah perbedaan itu pula tercermin dari Pawai Ogoh-Ogoh di Senduro. Saat orang tua, pemuda sampai anak kecil turut serta dalam pawai, pun wanita tak mau ketinggalan. Gak cuma umat Hindu saja, setiap tahunnya pawai ini juga ditunggu oleh warga non-Hindu.
Pawai Ogoh-Ogoh selalu ramai ditonton ribuan warga, bukan hanya warga Senduro tapi juga warga Lumajang dan luar Lumajang. Momen seperti ini yang harus dilestarikan untuk mempertahankan tradisi sekaligus sebagai atraksi wisata.