Meniupkan Ruh Pada Tulisan

Ilustrasi via pixabay.com

Betapa dahsyatnya pengaruh sebuah tulisan yang kita hasilkan. Apalagi jika tulisan tersebut memiliki pengaruh sangat dahsyat hingga membuat orang lain berubah menjadi lebih baik.

Tak jarang, beberapa tulisan menjadi washilah hijrahnya seseorang menuju Rabb-Nya. Sebaliknya, jika tulisan itu berisi ajaran sesat atau keburukan. Pastilah yang terjadi adalah rusaknya peradaban.

Saya jadi teringat kisah bangsawan berkebangsaan Perancis, Marque De Sade, penulis filsafat yang diganjar hukuman 29 tahun penjara karena menulis perihal yang bertentangan dengan ajaran gereja.

Tulisan De Sade dianggap melanggar etika dan tata krama karena mengumbar nafsu dan seksualitas. Tragis, ia mengakhiri hidupnya di sel penjara tanpa apa-apa termasuk pakaian yang melekat di tubuhnya.

Di akhir hidupnya De Sade masih berusaha menulis di tembok penjara dengan kotorannya sendiri, setelah tak satupun benda atau anggota tubuhnya yang bisa digunakan untuk menyalurkan pemikirannya.

Kisah Marque De Sade ini sempat difilmkan di tahun 2000 silam dengan judul The Quills. Lain halnya dengan kisah seorang imam penulis kitab Shahih Bukhari.