Rahasia Krecek Rebung Lumajang: Dari Rebung hingga Jadi Kuliner Legendaris

Krecek rebung, salah satu kuliner khas Lumajang. Foto: Istimewa

Sebagian orang tahu krecek adalah makanan dari kulit sapi, umumnya pendamping Gudeg. Tapi di Lumajang, Krecek di sini beda banget. Krecek dibuat dari rebung yang dikeringkan.

Krecek rebung terbuat dari rebung yang direndam sampai tekstur dan rasanya mirip daging. Makanan ini bahkan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) pada 16 November 2024.

Proses pembuatannya lama. Rebung direbus selama 2–3 jam, dipotong kecil, lalu ditusuk-tusuk seperti sate. Setelah itu di­asapi di atas tungku sampai kering.

"Proses pengasapan bisa mencapai 3 bulan. Tapi kalau tungku sering dipakai untuk memasak, bisa selesai dalam 15 hari. Setelah kering, barulah rebung tersebut disebut krecek rebung," kata salah satu warga.

Sebelum dimasak, krecek rebung harus direndam selama 3 hari. Airnya harus diganti tiap hari supaya tidak berbusa. Kalau berbusa, rasanya bisa menjadi asam.

Saat dimasak, krecek rebung mirip banget daging. Teksturnya lembut dan gurih kalau diolah dengan benar. Banyak orang yang pertama kali melihat mengira bahwa itu daging.

"Kalau bilang krecek di sini, maksudnya ya krecek rebung," ujar salah satu warga. Di Lumajang, krecek dari kulit sapi justru disebut cecèk. Jadi berbeda dengan daerah lain. Warga sudah terbiasa dengan istilah itu.