UMKM Kriya Perak Lumajang Sukses Tembus Pasar Internasional

Kunjungan Dinas Pariwisata Lumajang ke industri perak Desa Pulo. Foto: Yuli Haris

Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak hanya menawarkan keindahan alam sebagai daya tarik wisata. Di balik pesona alamnya, tersimpan potensi ekonomi kreatif yang luar biasa, yaitu kriya perak.

Produk kriya perak Lumajang sudah populer di mancanegara, bahkan tidak kalah dengan kriya perak Yogyakarta dan Bali.

Salah satu sentra produk kriya perak berada di Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang yang dikunjungi oleh Yuli Harismawati, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang beberapa waktu lalu.

"Kriya perak menjadi sasaran kunjungan wisatawan. Wisatawan dapat mengunjungi dan membeli produk kriya asli Lumajang, juga dapat mengikuti Silver Class. Kelas belajar membuat kerajinan perak yang bisa dibawa pulang untuk cinderamata," katanya.

Tak hanya di Desa Pulo, pengerjaan perak handmade, dilakukan oleh tangan-tangan terampil masyarakat Desa Gesang, Besuk dan Jatisari. Bahkan para pengrajin di Bali banyak yang berasal dari 4 desa tersebut.

Ramainya kunjungan wisata ke Lumajang, turut mendorong pertumbuhan industri ekonomi kreatif dan UMKM termasuk kriya perak ini.

Kriya perak di Lumajang ini, tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga pembeli internasional dari Australia, Inggris, Amerika, Jepang, India, dan China. Mereka memesan beragam perhiasan, mulai dari anting, kalung hingga gelang, cincin, dan bahkan rantai untuk tas branded.