Gladak Perak, Jembatan Bersejarah Saksi Agresi Militer Belanda I di Lumajang
Bagi Visiters yang sering melakukan perjalanan Lumajang - Malang via jalur selatan atau arah Pronojiwo, pasti udah nggak asing dengan jembatan panjang yang satu ini.
Gladak Perak alias Jembatan Perak. Jembatan panjang yang berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro ini membentang di atas Sungai Besuk Sat yang menjadi aliran lahar dingin Gunung Semeru.
Area Gladak Perak ini menjadi favorit para pengendara yang ingin melepas lelah alias rest area setelah melalui jalanan berkelok dan naik turun antara Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.
Nggak heran sih, karena di sini banyak warung yang bisa kita singgahi, nyeruput kopi atau makan sambil menikmati sejuknya hawa di sekitar jembatan Gladak Perak ini.
Gladak Perak juga jadi favorit para pengendara untuk berfoto, baik di jembatan baru yang dilalui kendaraan sampai saat ini, maupun jembatan lama di sisi utara.
Dari berbagai catatan sejarah, Gladak Perak lama dibangun tahun 1925 - 1940 oleh pemerintah kolonial Belanda, dengan lebar sekitar 4 meter dan panjang 100 meter.
Sebelum dibangun dengan konstruksi kerangka besi, Belanda bahkan telah membangun jembatan gantung yang menjadi urat nadi transportasi saat itu.