Jelang Nyepi 2023 di Lumajang, Pengrajin Ogoh-Ogoh Senduro Bergeliat Rame Pesanan

Proses finishing Ogoh-Ogoh di Senduro Lumajang. Foto: Visit Lumajang/Ahmad VL

Rangkaian Hari Raya Nyepi 1945 Saka di Lumajang

"Setiap ogoh-ogoh ini ada peruntukannya, ada yang untuk pengelola pura, ada untuk bapak-bapak, ibu- ibu dan anak-anak," jelas pria yang sudah bertahun-tahun bergelut di dunia seni ini.

Sementara itu, jelang perayaan Nyepi ini, pawai Ogoh-ogoh rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 21 Maret mendatang.

Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi Kabupaten Lumajang, Srada Danata mengatakan Ogoh-ogoh merupakan simbolisasi dari sifat negatif dari diri manusia yang dituangkan dalam bentuk karya seni patung semi permanen.

Menurutnya, puluhan Ogoh-ogoh telah disiapkan umat Hindu dari beberapa kecamatan. Ogoh-ogoh tersebut nantinya akan diarak melalui pawai, kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar.

"Untuk Kecamatan Senduro total ada 18 Ogoh-ogoh yang disiapkan, Gucialit 19, Pasrujambe 2, Desa Argosari ada sekitar 29. Ogoh-ogoh ini adalah sebagai simbol hal negatif yang kurang baik dan negatif yang menimbulkan bencana," katanya.

Serangkaian prosesi akan dijalani umat Hindu di Lumajang selama rangkaian hari raya Nyepi. Di tanggal 19 Maret mereka akan melakukan upacara Melasti di pantai Watu Pecak, Pasirian.

Pawai Ogoh-ogoh digelar di Senduro tanggal 21 Maret, Nyepi tanggal 22 Maret dan upacara Ngembak Geni di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Senduro di tanggal 23 Maret 2023.