Pemkab Lumajang Pulihkan Kesakralan Prosesi Harjalu Sebagai Pemeliharaan Sejarah
Prosesi Harjalu Sebagai Penggambarkan Sejarah
Para tokoh pada prosesi Harjalu ini nantinya diperagakan oleh para aktor dan aktris terpilih. Mereka juga akan mengenakan pakaian tradisional, didukung dengan sejumlah properti, dan menggunakan narasi berbahasa jawa.
Pelaksanaan prosesi tersebut rencananya akan berangkat dari Pendopo Kabupaten Lumajang yang diilustrasikan sebagai Kerajaan Singasari menuju ke Alun-alun Lumajang yang digambarkan sebagai Kerajaan Lamajang.
Dalam penyusunan tata urutan prosesi ini Dispar berusaha untuk mempertahankan kesakralan upacara ini. Menurut Yuli, penyusunan prosesi dikaji dengan baik berdasarkan buku sejarah dan informasi sejarawan.
"Ini adalah prosesi yang kita kembalikan kesakralannya, karenan prosesi Harjalu yang sudah dilakukan dulu mengalami beberapa pergeseran. Tentu hal tersebut tidak dikehendaki," lanjut Yuli.
Pementasan prosesi ini tak lepas dari tujuan Pemerintah Kabupaten Lumajang yang ingin memberikan informasi sejarah kepada masyarakat dengan benar dan tidak sembarangan.
"Karena ini menjadi sebuah informasi, jadi prosesi harjalu ini merupakan sebuah informasi bagi masyarakat. Biar masyarakat bisa tau bagaimana sebenarnya kejadian saat itu 15 Desember 1225, berdasarkan buku sejarah, informasi budayawan, yang sesuai dengan Prasasti Mulamalurung," jelas Yuli.