Peringatan Hari Bumi, Palaga Lumajang Gelar Aksi Simpatik di Tugu Adipura
Kampanye untuk selalu menjaga kelestarian alam terus digalakkan oleh 35 pelajar yang tergabung dalam Pecinta Alam SMA Negeri 3 Lumajang (Palaga). Sabtu (22/04) mereka melakukan orasi sambil menyanyikan lagu serta membacakan puisi yang bertemakan kerusakan alam.
Awalnya mereka melakukan aksi pungut sampah di sepanjang jalan PB. Sudirman mulai PDAM hingga perempatan Tugu Adipura Lumajang. Sembari memungut sampah, mereka juga membentangkan banner yang berisikan ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan serta mengajak warga untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik.
Febrian Arya Koordinator Aksi yang juga Ketua Umum Palaga mengatakan kegiatan ini sudah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya, dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2017. Tujuannya sebagai bentuk edukasi kepada warga Lumajang untuk senantiasa membangun kesadaran menjaga kelestarian alam melalui langkah-langkah kecil seperti menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan.
Dalam aksi tersebut, anggota Palaga juga meminta Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk serius dalam menyikapi persoalan lingkungan di wilayah Kabupaten Lumajang. Karena selama ini, kondisi alam di wilayah Kabupaten Lumajang sudah tidak stabil. Hal itu terbukti dengan terjadinya bencana seperti banjir di daerah Rowokangkung, juga tanah longsor di daerah Pronojiwo.
"Pemerintah Kabupaten Lumajang harus menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, agar kerusakan alam oleh ulah masyarakat tidak bertambah parah, sehingga generasi Lumajang mendatang dapat merasakan kondisi alam yang lebih baik," ujar Achmad Novian, S.Pd. selaku Pembina Palaga.
"Bumi ini adalah warisan yang harus dijaga kelestariannya, untuk diwariskan kepada generasi penerus Lumajang dan Indonesia pada umumnya," terangnya.
Di akhir acara, aksi ditutup dengan doa bersama seluruh anggota Palaga. Mereka berharap agar alam ini tidak murka dan bencana tidak melanda Kabupaten Lumajang.