Potensi Alam Lumajang dalam Motif Batik Khas Lumajangan
Batik telah diakui secara internasional sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia, sejak ditetapkan oleh Badan PBB UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober 2009.
Pengakuan ini bukan tak berdasar, mengingat batik sendiri telah menjadi budaya di Nusantara, termasuk budaya di Lumajang yang tetap lestari dan berkembang hingga saat ini.
Seperti yang terlihat di acara Pameran Temporer Museum Daerah Lumajang di area KWT, 4 - 8 Oktober 2021, di mana beberapa pengerajin batik Lumajang menunjukkan beberapa motif batik khas Lumajangan.
Beberapa stan batik ada yang berasal dari Senduro maupun Sumbermujur, Candipuro, yang mengenalkan produknya sekaligus menggambar/mencanting batik di tempat.
Ditemui di sela-sela pameran, Aries Purwantiny, Staf Arkeologi Museum Daerah Lumajang mengungkapkan batik khas Lumajang punya beberapa ciri motif yang menggambarkan potensi alam Lumajang.
"Seperti motif pisang sampai gunung Semeru, menjadi ciri khas motif batik Lumajang. Upaya pelestarian terus dilakukan untuk mendukung perkembangan batik Lumajang," ungkapnya saat ditemui di sela acara pameran.
Aries juga mengungkapkan salah satu fungsi Museum Daerah Lumajang adalah untuk memberikan informasi, edukasi sekaligus rekreasi utamanya terkait jejak-jejak budaya di Kabupaten Lumajang.