Pramuka Lumajang Positif Berangkat ke Bandung dan Thailand
Tak Mudah Mencapai Finish
Untuk mendapatkan tiket ke Thailand tidaklah mudah, finalis harus melewati beberapa tahapan dan rintangan terlebih dahulu seperti Crafty Run.
"Banyak tantangan dan kesulitan ketika mengikuti tes seleksi, di mana kita harus membuat kreasi yang memiliki manfaat dan nilai jual dengan bahan serta alat yang tersedia di wilayah sekitar kita, jadi kesulitan yang saya dan peserta lain rasakan yaitu sulitnya memikirkan konsep secara dadakan, mencari bahan dan alat di wilayah yang kita kurang ketahui dengan biaya yang sudah diberikan oleh panitia yaitu sebesar lima ratus ribu Rupiah," terangnya.
Kegiatan Crafty Run berlangsung mulai dari jam 08.00 s/d 12.00 WIB yang dilaksanakan di sekitar Alun-Alun Kota Wisata Batu, dalam perlombaan ini peserta harus mencari ataupun membeli alat dan bahan yang diperlukan untuk kreasi yang akan dibuat.
"Di Crafty Run kita menerapkan ilmu yang kita peroleh dari workshop, mulai dari bertanya kepada masyarakat sekitar, belajar berprikir kritis dan masih banyak lagi, selesai crafty run kita diharuskan untuk mempresentasikan hasil karya yang telah kita buat mulai dari latar belakang, manfaat, tujuan, keunggulan, kelemahan serta harga produksi," papar siswa SMAN 2 Lumajang tersebut.
Wahyu Pamungkas, selaku ketua Dewan Kerja Cabang Lumajang sekaligus alumni Gugus Depan H.O.S. Cokroaminoto merasa bangga kepada ananda Zidny Omnu Nuril Haq.
''Selamat adiku (Zidny), semangat, berjuang, dan belajar terus. Ayo bikin kakak senior merinding lagi akan prestasimu,'' ujar Wahyu.
Rencananya finalis yang lolos mengikuti studi banding ke Thailand maupun Bandung akan diberangkatkan pada 8 s/d 13 Oktober 2018.