Sejarah Hari Pendidikan Nasional yang Tak Lepas Dari Peran Ki Hadjar Dewantara
Perlawanan Ki Hajar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai sosok yang berani untuk menentang kebijakan pendidikan Hindia Belanda pada saat itu.
Kebijakan tersebut berbunyi hanya anak-anak keturunan Belanda atau orang kaya saja yang diperbolehkan untuk menyenyam pendidikan.
Menurutnya akses untuk mengakses pendidikan merupakan hak semua orang. Selain itu, dengan pendidikan Indonesia bisa menjadi bangsa yang cerdas, mandiri, dan bebas dari penjajah.
Akibat dari kritikan tersebut Ki Hajar Dewantara bersama kedua rekannya Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangungkusumo yang dikenal sebagai "Tiga Serangkai" diasingkan ke Belanda.
Setelah pulang ke Indonesia Ki Hajar Dewantara mendirikan lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Ia juga memiliki semboyan pendidikan Indonesia hingga saat ini yaitu "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangungkarso, Tut Wuri Handayani".
Arti dari semboyan tersebut adalah di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan.
Berkat dari jasa dan perjuangan Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Bapak Pendidikan Nasional dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.