Selain Rasanya yang Enak, Tempe Wedok Khas Labruk Kidul ini Ternyata Punya Makna Filosofis
Siapa sih yang nggak suka tempe? Makanan tradisional yang satu ini seolah udah jadi bagian tak terpisahkan dari kuliner keseharian kita, termasuk di Lumajang.
Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang berasal dari kedelai yang difermentasikan (diragi). Ada banyak sekali nutrisi yang terdapat pada tempe, di antaranya kandungan vitamin dan mineral protein yang tinggi.
Bicara soal tempe, Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang punya produk tempe unik yang berbeda dengan tempe pada umumnya, yaitu Tempe Wedok.
Berbeda dengan tempe pada umumnya yang biasa dibungkus plastik, Tempe Wedok mentah dibungkus dengan pelepah pisang klutuk (pisang batu) dan dikemas dengan bungkus daun pisang.
Tempe Wedok dijual dalam potongan kecil-kecil, bukan dalam potongan besar-besar seperti Visiters biasa jumpai di pasar. Tak heran jika rasanya akan sedikit berbeda dengan tempe yang biasa kita makan sehari-hari.
"Selain itu, bahan yang digunakan untuk pembuatan Tempe Wedok murni kedelai tanpa ada campuran," ungkap Nur Khoiriyah, salah seorang pegiat Karang Taruna (Karta) Bhakti Yudha Pertiwi, Labruk Kidul.
Karang Taruna Labruk Kidul emang lagi berusaha untuk mengangkat kembali Tempe Wedok. Selain untuk menjaga kelestarian makanan khas Lumajang ini, juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup warga setempat.