Tragedi Kanjuruhan, Aremania Lumajang Gelar Aksi Solidaritas 1000 Lilin
Aremania Sesalkan Tembakan Gas Air Mata
Dipaparkan Ubay, selama pertandingan Arema FC VS Persebaya, semua berjalan baik selama 90 menit, tidak ada rusuh. Saat Arema kalah, beberapa Aremania turun ke lapangan sebagai bentuk kekecewaan.
"Teman-teman turun untuk memeluk pemain maupun manajemen. Mereka memeluk bukan menyerang. Kalau ada yang memelintir berita Aremania menyerang pemain itu tidak benar," lanjut Ubay.
Koordinator Aremania Lumajang ini menjelaskan saat suporter turun ke lapangan, pemain Persebaya sudah masuk ke ruang ganti. Tapi suporter malah dipukul mundur dan ditembaki gas air mata.
"Kenapa harus dipukul? Kenapa harus ditembaki gas air mata secara langsung? Gak main-main itu ditembakkan langsung ke tribun," lanjut Ubay, mewakili kekesalan seluruh suporter Aremania.
Sementara itu saat sesi dialog, Kapolres Lumajang meminta Aremania percaya bahwa kepolisian akan mengusut tuntas kejadian ini, baik standar pengamanan maupun perencanaan pertandingan.
"Bahkan Kapolres Kabupaten Malang juga dicopot, beberapa petugas yang memegang gas air mata juga diperiksa. Itu adalah langkah upaya untuk mencari tahu, dan sudah dilakukan olah TKP," ungkap Kapolres Lumajang.
Dalam aksi ini, peserta juga mengirim tahlil untuk korban meninggal yang dipimpin Gus Eros dari GP Ansor. Bupati Lumajang Thoriqul Haq juga hadir dan menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini.