Berangkat dari UKM Seni, Rizquna jadi Band Indie Aliran Reggae yang Diakui Musikalitasnya
Reggae merupakan salah satu aliran musik yang berkembang di Jamaika di akhir era 60-an, saat ini istilah reggae sendiri merujuk pada gaya musik khusus yang mengiringi perkembangan musik ska dan rocksteady.
Ciri yang dapat mudah ditemukan pada band atau musisi yang beraliran reggae adalah tempo musiknya yang lebih lambat daripada ska/rocksteady, di Lumajang sendiri musik ini punya banyak penggemar.
Salah satu band indie di Lumajang yang menganut aliran ini adalah Rizquna. Band dengan 5 personel ini berangkat dari pertemuan di UKM Mahasega (Mahasiswa Seni Widya Gama), salah satu UKM yang ada di Universitas Widya Gama Lumajang.
Seperti dipaparkan Aan, gitaris Rizquna, band ini terbentuk saat semasa mahasiswa mereka sering nongkrong di kantin universitas swasta ternama di Lumajang tersebut. Dari interaksi di warung dan berlanjut di kegiatan UKM ini kemudian mereka sepakat membentuk Rizquna.
"Awalnya kami memainkan beberapa lagu dari berbagai genre musik, dengan masing-masing passion personel kami. Sampai pada titik di mana kami lebih cocok memainkan musik reggae," ungkap musisi yang tidak suka merokok ini.
Uniknya dari awal terbentuk, Rizquna tidak pernah memaksa personelnya memainkan gaya tertentu dalam bermusik. Tak heran jika masing-masing personel punya improvisasi tersendiri dalam memainkan nada, terkadang ditemui karakter metal, jazz sampai pop yang melekat dari gaya bermusik tiap personelnya.
"Kadang aneh juga dengerin musik kami, sering juga merasa kurang paham dengan apa yang kami mainkan di komposisi lagu kami, tapi karena kami merasa asyik ya kami pede aja," tambah Aan.