Dari Pelepah Pisang Jadi Sumber Penghasilan, Ibu-Ibu PKH Lumajang Jadi Pengrajin Kertas Ramah Lingkungan

Ibu-ibu pengrajin kertas dari pelepah pisang di Kandangtepus Senduro. Foto: Visit Lumajang/Ahmad VL

Proses Pembuatan Kertas Ramah Lingkungan dari Pelepah Pisang

Proses pembuatan kertas dimulai dengan mengumpulkan pelepah pisang dari kebun warga, kemudian dijemur hingga setengah kering.

Setelah itu, pelepah diolah melalui serangkaian proses hingga menjadi kertas yang bisa digunakan untuk berbagai produk kerajinan, seperti tas kertas dan kotak tisu.

"Pelepah kami potong kecil-kecil, jemur lagi sampai benar-benar kering. Setelah itu, pelepah direndam air panas, dihaluskan, dan dicampur bubur kertas," paparnya.

"Kami blender dua kali supaya seratnya halus, lalu dicetak menjadi lembaran kertas. Dijemur sekali lagi, baru bisa dipasarkan atau diolah menjadi kerajinan," lanjutnya.

Kertas ini dijual Rp5000 per lembar. Peminatnya tidak sedikit, dalam sekali kirim bisa mencapai 300-500 lembar. Belum lagi, apabila ada pesanan produk paper bag atau tisu, nilai jualnya bisa 2 kali lipat lebih besar.

"Alhamdulillah, kami punya pelanggan di salah satu perusahaan di Jakarta, kami rutin selalu stok kertas buat mereka. Kami juga membuat kerajinan tangan seperti paper bag dan kotak tisu dari kertas ini," sambungnya.

Di sisi lain, pendamping PKH di Desa Kandangtepus, Ibnu, menanggapi positif inisiatif para ibu-ibu ini. Menurutnya, usaha ini merupakan pintu keluar dari ketergantungan pada bantuan sosial.