Emak Zaman Now Explore Gucialit

Kata siapa emak-emak zaman now hobinya cuma ngerumpi di salon aja? Lumajang itu keren loh! Ada banyak destinasi wisata yang perlu kita explore dan mengenalkannya pada dunia, tentunya lewat media sosial yang mudah diakses kapanpun di manapun.

Salah satu obyek wisata terkenal di Lumajang adalah Kebun Teh Gucialit, yang merupakan area milik PTPN XII Kertowono. Perkebunan Teh Kertowono sudah berdiri sejak 1910, saat era kolonial Belanda. Pabrik teh yang masih berdiri kokoh di tempat ini sebagian asetnya juga masih peninggalan zaman baheula loh! Jadi jangan heran kalau nuansa antik dengan mudah kalian temui di kawasan ini.

Gucialit bisa ditempuh dalam waktu 30 menit dari pusat kota Lumajang. Sayangnya transportasi umum ke tempat ini masih terbatas, yang ada hanya angkutan umum dan hanya tersedia di jam-jam tertentu. Itupun hanya sampai ke Pasar Kedawung yang masih berjarak beberapa kilometer ke area kebun teh.

Jadi untuk menuju ke sini kita bisa memakai kendaraan pribadi, sewa mobil atau jasa ojek online yang udah mulai tersedia di Lumajang. Di kebun ini kita bisa menikmati segarnya hawa pegunungan. Beberapa air terjun juga ada di sini, juga perbukitan yang bisa dijadikan tempat piknik atau sekedar tempat berfoto. Jadi ngebayangin tuh kalau emak-emak arisan di area terbuka seperti ini sambil piknik, pasti seru. Hehehe...

Bagi yang ingin didampingi guide lokal jangan khawatir, karena pemuda-pemudi Gucialit siap memandu kita. Tentunya dengan memakai jasa guide travelling kita bakal lebih seru dengan kisah-kisah menarik sejarah perkebunan teh Kertowono Gucialit ini.

Suasana di sekitar pabrik teh juga tak bisa ditinggalkan begitu aja. Selain bisa menikmati teh khas Gucialit di Kedai Desa Dingin yang lokasinya tak jauh dari pabrik, mata kita juga dimanjakan dengan beberapa bangunan kuno peninggalan kolonial. Beberapa vila juga ada di sini yang bisa disewa dengan harga terjangkau, ada juga hall yang bisa disewa untuk acara-acara kamu.

So, kapan lagi jelajahi Lumajang?

Info: 085231222047 (Mbah)