VIDEO: Legenda Watu Pecak Diangkat SDN Kutorenon 1 dalam Tari Kreasi Budaya
Tari Legenda Watu Pecak
Secara apik legenda ini diangkat dalam sebuah fragmen tari oleh SDN Kutorenon 1, Kecamatan Sukodono dalam Pawai Seni Budaya Peringatan Harjalu 763, Selasa 11 Desember 2018. Dengan melibatkan 30 penari siswa-siswi SD, mereka berlatih selama 2 bulan untuk persiapan pawai ini.
Disebutkan dalam prolog yang ditulis Sri Rahayuningsih, S.Pd. tersebut, bahwa nama Watu Pecak disebutkan oleh dayang-dayang sang putri. Dalam naskah juga diceritakan bahwa putri yang menjadi batu ini berhasil diselamatkan oleh seorang pria yang merupakan pengejawantahan Bhatara Bromo.
Begitu pria tersebut berhasil menyelamatkan sang putri, maka diantarkannya sang putri untuk kembali kepada ayah ibundanya. Ini tak lain untuk mendapatkan ampunan serta mohon restu orang tua agar mereka berdua dapat bersanding dalam ikatan suci.
Di tengah perjalanan menuju kediaman ayahanda, iring-iringan pangeran dan putri ini dihadang oleh jin Semeru Selatan. Perlawanan tak terelakkan lagi, pasukan pengiring pasangan ini berhasil mengusir jin Semeru Selatan.
Dalam tari legenda ini, ada beberapa nilai moral yang ingin disampaikan, antara lain tentang pentingnya berbakti kepada kedua orang tua. Tak hanya itu, lewat tari ini kita juga diajarkan untuk berani membela kebenaran, pun dalam kehidupan berbangsa agar dapat memupuk jiwa patriotisme.