Legenda Watu Singa, Ikon Lautan Pasir Gunung Bromo
Watu Singa, sebuah ikon wisata Lautan Pasir yang berada di kawasan Gunung Bromo yang sering dijadikan spot foto oleh wisatawan.
Watu Singa sendiri adalah batu besar berbentuk seperti Singa yang sedang 'bersantai'. Lokasi batu tersebut terletak di sekitar pasir berbisik, kurang lebih 1 kilometer dari kaki tangga menuju puncak bibir kawah Bromo.
Dibalik ketenarannya di kalangan wisatawan Gunung Bromo sebagai spot foto cantik, ternyata tak banyak yang mengetahui legenda atau cerita dibalik adanya Watu Singa.
Diketahui menurut legenda yang diceritakan oleh warga tengger, keberadaan Watu Singa menjadi bagian sejarah tentang masa lalu Gunung Bromo dan Suku Tengger. Suku Tengger sendiri merupakan masyarakat yang mendiami kawasan Gunung Bromo.
Menurut cerita rakyat, pada zaman dahulu terdapat Joko Seger seorang pemuda biasa yang kemudian diangkat menjadi Adipati Wengker di kawasan Ponorogo tahun 1150 M karena telah menyembuhkan Dewi Retno Wulan. Setelah Dewi Retno Wulan pulih, ia berganti nama menjadi Loro Anteng dan menikah dengan Joko Seger.
Namun, pasangan tersebut ternyata tak segera dikarunai keturunan. Keduanya memutuskan untuk bersemedi dan akhirnya mendapatkan beberapa petunjuk.
Petunjuk tersebut menyatakan bahwa Joko Seger dan Loro Anteng telah melakukan suatu kesalahan sehingga menyebabkan mereka tidak dikaruniai anak. Agar bisa menebus kesalahannya, Joko Seger dan Loro Anteng harus melangsungkan selamatan Sepasar.