Masjid Agung KH Anas Mahfudz, Jejak Peninggalan Laskar Diponegoro di Lumajang
Masjid Agung Terus Direnovasi
Seiring tuntutan zaman, pada masa pemerintahan H.M. Samsi Ridwan, dibangun menara tambahan di sisi utara masjid. Pada masa pemerintahan Bupati Lumajang Tarmin Hariadi, dilakukan peresmian nama Masjid Agung Lumajang yang pada masa sebelumnya dikenal sebagai Masjid Jami'.
Renovasi besar-besaran dilakukan pada tahun 2002 - 2003 oleh Bupati Lumajang Achmad Fauzi. Renovasi dilakukan dengan perubahan tampilan depan masjid, sekaligus penambahan dua menara setinggi 30 meter di sebelah selatan masjid.
Dirilis Jawatimuran.net, Masjid Agung Lumajang kemudian resmi berganti nama menjadi Masjid Agung K.H. Anas Mahfudz. Nama ini diambil dari nama ulama yang paling berpengaruh di Lumajang, yaitu K.H. Anas Mahfudz.
Kyai Anas Mahfudz sendiri merupakan perintis didirikannya Masjid Agung, sekaligus perawat masjid setelah didirikan oleh laskar Diponegoro. Penerus K.H. Anas Mahfudz sampai saat ini masih menjadi pengurus (takmir) dari masjid ini.
Ketakmiran masjid secara beruntun dimulai sejak Kyai Anas Mahfudz sampai tahun 1980. Kemudian Kyai Maimun dan Kyai Said. Lalu diganti K.H. Sahlan sampai 1996. Dilanjutkan K.H. Eksan Anwar sampai 2007, Kyai Amak Fadoli sampai 2012, Sampai Abdul Kafi menjadi ketua takmir masjid tersebut.