Masyarakat Lumajang Diajak Rutin Sedot Tinja Untuk Wujudkan Sanitasi Aman
Upaya Mewujudkan Sanitasi Aman
Dilihat dari kondisi septic tank yang tidak kedap membuat air tanah atau sumur yang ada di wilayah perkotaan Kabupaten Lumajang berpotensi tercemar.
Air yang tercemar juga diasumsikan dapat berpotensi mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri itu berasal dari kotoran hewan maupun manusia.
"Bakteri E. coli sumber penyakit yang ada di tubuh kita, oleh karena itu kita harus rutin melakukan sedot tinja, hal ini berguna untuk mencegah pencemaran air tanah," ujar Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati.
Program Officer WASH UNICEF Provinsi Jawa Timur, Muhammad Afrianto Kurniawan, memaparkan beberapa strategi pendukung pencapaian target sanitasi aman.
Beberapa strategi tersebut diantaranya memberikan layanan tinja gratis, membangun SPALDT, kemudian penciptaan demand layanan dan penguatan ekosistem pasar sanitasi aman.
Sementara itu pihak dari Program Officer WASH UNICEF Provinsi Jawa Timur juga mentargetkan sanitasi aman mecapai 20 persen untuk Kabupaten Lumajang pada tahun 2024 nanti.
"Target kita di Lumajang ditetapkan 20 persen di tahun 2024, berdasarkan data dari DPKP ada 6,3 persen yang sudah tercapai. Tapi masih ada gap sekitar 13,7 persen, ini yang jadi PR sampai 2024," pungkas Muhammad Afrianto.