May Day : Simpang Lima Jalan Bintang Merah
Akhir Cerita, Tapi Bukan Penutup
"Tapi, beberapa kawan saya sehabis gerakan mogok kerja itu sudah tidak terlihat lagi dalam pabrik atau dipecat. Akhirnya kita memutuskan untuk melakukan solidaritas demonstrasi kepada pemangku kebijakan, hasilnya pasti sudah tertebak. Nihil. Memang para pemangku kebijakan acap kali bersetubuh dengan para pemilik-pemilik modal. Langkah kedua yang kami lakukan adalah mendatangi petinggi pabrik dengan ancaman akan mogok kerja lebih lama. Waktu itu, ancaman yang kami lontarkan ternyata ampuh, kelompok kami yang di pecat kembali bekerja di pabrik itu," pungkasnya sambil menyeruput kopi.
Jawaban yang sangat menginspirasi gerakan. Obrolanku yang menarik ini terhenti dikarenakan lelaki senja ini, mendapat panggilan dari anaknya dirumah yang mengharuskan beliau mengakhiri perjumpaan pagi ini.
Sangat menyimpan banyak pertanyaan yang aku pikirkan, mungkin suatu saat bisa ngopi bersama dengan lelaki senja revolusioner ini.
Pada akhirnya, simpang lima jalan bintang merah akan terus ada selama para penindas juga ada. Tidak ada yang tau kapan berakhirnya, filsuf barat pernah berkata, akhir dari kapitalisme adalah imperialisme.
Kemudian aku terdiam, bertanya kepada diriku sendiri dan pembaca "kapan dan melalui semiotic apa imperialisme sendiri akan berakhir?".