Mengenal 5 Candi Peninggalan Sejarah di Lumajang, Udah Pernah ke Sini?
Candi menjadi salah satu peninggalan sejarah yang menarik. Candi-candi umumnya dibangun sebagai tempat pemujaan dewa, menyimpan abu jenazah raja atau pemuka agama, serta bukti kejayaan dari suatu kerajaan.
Lumajang dengan segala sejarahnya, meninggalkan beberapa peninggalan termasuk candi yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Lumajang. Yuk simak beberapa candi di Lumajang yang masing-masing menyimpan kisah sejarah yang unik.
Candi Gedhong Putri, terletak di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. Ditemukan pertama kali oleh pencari kayu pada tahun 1897, berupa struktur batu bata bekas bangunan yang berserakan, lumpung batu, umpak batu, 7 lempeng batu andesit persegi panjang yang dipahat, serta lingga yoni yang berhias altar naga.
Candi Kedungsari, terletak di Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir. Menurut naskah kuno, Candi Kedungsari diduga kuat merupakan persinggahan Hayam Wuruk, Raja Majapahit yang termasyhur saat melakukan perjalanan muhibah melewati kerajaan Lamajang.
Candi Kedungmoro/Betari Durga, di Dusun Kedungsari, Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir. Penemuan struktur candi, arca Betari Durga, patung kuda, relief bunga, dan beberapa relung, bukti kawasan Kunir merupakan pemukiman kuno. Petilasan ditemukan 13 Oktober 2013 oleh Supriadi, diperkirakan merupakan kompleks percandian beraliran Hindu Syiwa.
Candi Randuagung, candi bercorak Hindu di Desa/Kecamatan Randuagung. Merupakan bangunan suci sebagai sarana dalam melakukan pemujaan terhadap dewa-dewa dan roh leluhur. Candi ini diperkirakan berasal dari masa Kerajaan Singasari atau Kediri.
Candi Jawar Ombo, atau disebut juga Candi Samudro di perbatasan Kabupaten Lumajang, tepatnya di Pedukuhan Kaliputih, Desa Mulyoasri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Candi ini pertama kali ditemukan penduduk setempat pada tahun 1983 dalam kondisi masih terpendam tanah.