Meriahnya Lomba Mural Kampung Anggur, Pemula Sampai Pro Player Semua Ikutan
Sinergi Seluruh Pihak untuk Kampung Anggur
"Pak Paiman dari Dinas Pertanian barangkali ada program monggo, atau mungkin dari Dinas Perikanan misal ada budidaya ikan di kolam portabel, ayo!" imbuh Cak Thoriq dalam sambutannya.
Sementara itu Isaac Hardy Yuwono, Ketua Panitia mengungkapkan lomba mural ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya akselerasi branding baru Kampung Anggur yang dulunya dikenal sebagai eks-lokalisasi.
"Menjadi Kampung Anggur yang memiliki arti Anggun, Giat, Unggul dan Responsif," imbuh Isaac yang juga Sekretaris Kecamatan Sumbersuko.
Lebih lanjut dipaparkan bahwa parameter anggun adalah penataan kampung yang bersih, rapi dan indah berwarna-warni. Ini yang kemudian berusaha diwujudkan dengan penyelenggaraan lomba mural.
Lomba Mural Kampung Anggur ini dimulai sejak pukul 9 pagi dan dijadwalkan selesai maksimal pukul 4 sore. Peserta bebas memilih antara tema Lingkungan, Seni Budaya Lumajang atau Kearifan Lokal Lumajang.
Dua seniman Lumajang masing-masing Jaya Syahran dan Galih Rastiko dilibatkan sebagai juri yang sekaligus menentukan peraturan lomba.
Pemenang memperebutkan hadiah Piala Bupati serta uang total 7,5 juta Rupiah untuk 3 juara dari skor penilaian juri dan 1 juara favorit pilihan netizen.