Padmasari Simbol Agama Hindu di Argosari Dirusak, Kira-Kira Apa ya Penyebabnya?
Kapolres Tegaskan Tidak Ada Unsur SARA
Kapolres Lumajang AKBP Dr. Muhammad Arsal Sahban, SH., SIK., MM., MH. menyatakan kejadian ini tak ada kaitannya sama sekali dengan unsur SARA. Kapolres juga berjanji untuk mengungkap insiden ini, dan tak ingin masalah ini diplintir oleh orang-orang tak bertanggungjawab.
"Secara tegas saya katakan tak ada keterkaitannya dengan unsur SARA. Saya sangat menghimbau kepada umat Hindu untuk menahan diri dan tak terprovokasi atas kejadian ini karena memang hanya dilakukan oleh orang iseng saja," ungkap Kapolres melalui rilis media.
Dipaparkan juga bahwa meskipun agama Hindu adalah agama minoritas di Kecamatan Senduro, nyatanya tak pernah ada penolakan kegiatan peribadatan selama ini di wilayah tersebut. Ismail, Kepala Desa Argosari menguatkan pernyataan tak ada permasalahan antar warganya yang berbeda keyakinan.
"Ini adalah ulah orang iseng. Warga saya tak pernah berseberangan masalah kegiatan umat Hindu di wilayah Senduro. Saya sebagai Kepala Desa akan bertanggung jawab atas kejadian ini. Segera akan kami perbaiki kembali bersama masyarakat Argosari," ungkapnya.
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Lumajang, Edy Sumianto, S.Ag. turut memberikan pernyataan bahwa umat Hindu di Lumajang akan bersabar dan menahan diri serta melimpahkan segala urusan ke pihak berwenang. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Polses Senduro.