Prasasti Ranu Kumbolo, Saksi Perjalanan Spiritual Pencarian Air Suci di Gunung Semeru
Tirtayatra Raja Kameswara dari Kediri
Dalam prasasti berangka tahun 1182 Masehi yang dikenal dengan nama Prasasti Ranu Kumbolo ini, disebutkan "Ling Deva (?) Pu Kameswara Tirthayatra".
Tirthayatra berasal dari kata Tirtha dan Yatra. Tirtha merupakan air sakral, Yatra berarti perjalanan spiritual. Sehingga Tirthayatra memiliki artian perjalanan spiritual menuju air yang sakral.
Air yang sakral ini merujuk pada Ranu Kumbolo. Dari prasasti ini diketahui bahwa sejak zaman lampau Lumajang khususnya Semeru sudah dikenal sebagai daerah tujuan kunjungan spiritual.
Adapun prasasti Ranu Kumbolo saat ini masih berada di tepi Ranu Kumbolo. Ranu Kumbolo sendiri merupakan danau air tawar yang berada di lereng Gunung Semeru.
Ranu Kumbolo menjadi tempat transit sekaligus camp area para pendaki Gunung Semeru yang dapat ditempuh dari pos pendakian Ranu Pane.
Catatan perjalanan spiritual menuju gunung suci yang tak mudah ini juga ditemukan di jalur-jalur pendakian, di mana banyak punden berundak, prasasti, dan petilasan yang ditemukan.
Prasasti sejenis sebagai catatan perjalanan spiritual pernah ditemukan antara lain di Desa Gubugklakah dan Poncokusumo (Malang) serta Kecamatan Senduro, Lumajang.