Raup Untung Jutaan Rupiah Lewat Budidaya Selada Hidroponik
Tinggal di daerah yang wilayahnya berupa lahan kering tidak membuat pemuda bernama Ahmad Rofi’i pemisimis untuk bisa meraup cuan melalui bertani dan bertanam.
Metode hidroponik menjadi salah satu alternatif pilihan bertanam dengan segala macam keterbatasan. Hal itulah yang sedang ditekuni oleh Rofi'i, pemuda asal Desa Kedawung, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang.
Meski ia tinggal di wilayah lahan kering dan susah ditanami berbagai macam jenis tanaman, alasan itu tak membuat Rofi’i ragu untuk menekuni dunia pertanian.
Bermodalkan lahan yang hanya berukuran 18x3 meter disulap menjadi tempat untuk budidaya tanaman selada air melalui rumah hidroponik.
Hidroponik adalah metode budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Rofi’i mengaku telah menggeluti budidaya sayuran hidroponik dalam 2 tahun terakhir dan hasilnya cukup memuaskan.
Menurut Rofi’i, budidaya selada ini cukup mudah, bibit selada yang masih berupa biji disemai pada spons atau busa. Spons yang digunakan dibentuk dan dipotong sedemikian rupa untuk menyesuaikan proses penanaman selada.
Setelah berusia satu minggu dan tumbuh daun, selada bisa dipindah ke rumah hidroponik. Di tempat ini, sudah dirancang dan disetel media untuk menanam dengan dipasang lubang-lubang pipa yang teraliri air.