Sejarah Monumen Joeang Kapten Kyai Ilyas Sebagai Tanda Tempat Pertempuran Terakhir
Sebelum Kapten Kyai Ilyas Gugur
Kesempatan untuk merampas senjata dari tangan seorang anggota pasukan Belanda tersebut. Sayangnya Kapten Kyai Ilyas diberondong peluru oleh pasukan Belanda.
Kapten Kyai Ilyas terluka parah akibat tembakan musuh, beberapa orang melindunginya. Sempat menyampaikan sebuah pesan, Kapten Kyai Ilyas berseru.
"Berjuang terus, lawan musuh-musuhmu, yang ada di sekitarmu. La illahaillalloh muhammadarrosululloh!"
Jenazah segera disembunyikan ditutup dengan dedaunan, sementara pasukan yang tersisa terus bertempur hingga sore.
Setelah keadaan mulai reda dan pasukan Belanda hengkang menuju kota. Jenzah Kapten Kyai Ilyas segera dimakamkan.
Untuk menghargai jasa Kapten Kyai Ilyas bersama pasukannya akhirnya pemerintah mendirikan monumen di Dusun Ledok, Desa Banjarwaru.
Monumen Joeang Kapten Ilyas didirikan di daerah tersebut mengingat daerah itu merupakan tempat pertempuran terakhir Kapten Kyai Ilyas.