Selamat Jalan Kecik Herniadi, Sang Seniman Legendaris Lumajang
Tak lama berselang setelah kesenian Lumajang bergairah dengan giat pergerakan kesenian ala anak muda (Baca: Makaryo Bhakti biar Bisa Ikutan Goblok Bareng), mata warga tertuju kepada kabar duka tentang meninggalnya Pak Kecik, 7 Agustus dini hari pukul 02.00 WIB.
Tak banyak seniman seperti Kecik Herniadi. Pria asli Lumajang ini termasuk salah satu seniman yang idealis. Dia tak mau menggadaikan kemampuannya hanya sekadar untuk membuat kantongnya semakin tebal.
Almarhum Kecik Herniadi dikenal lihai merangkai kertas-kertas bekas. Kertas-kertas itu dia daur ulang dan disulap menjadi karya seni yang indah. Kemampuannya itu sudah dikenal seantero negeri. Bahkan, sudah diakui oleh Malaysia.
Beliau juga sempat diminta untuk menularkan kemampuannya itu ke Negeri Jiran tersebut. Namun, dengan alasan nasionalisme beliau tegas menjawab: Tidak! Kecik sudah bulat, tak akan menukar jiwa nasionalismenya hanya dengan lembaran ringgit Malaysia.
Bukannya tak butuh uang. Tapi, alasan Almarhum jelas. Sudah banyak contoh budaya negeri ini diklaim oleh negeri tetangga itu. Contohnya adalah reog, "Dulu orang kita didatangkan ke sana untuk melatih, sekarang mau main klaim reog itu budaya Malaysia," katanya kala itu.