Serbung, Alat Musik Tradisional Petani Jatimulyo
Awal September 2018 menjadi titik balik upaya menghidupkan kembali seni musik tradisional Lumajang yang sempat punah. Saat Guruh, karyawan Disparbud Lumajang di Bidang Kebudayaan melakukan pendataan seni budaya di Desa Jatimulyo, Kecamatan Kunir dan menemukan sejarah kesenian Serbung.
Didorong rasa penasaran, Guruh kemudian mengajak beberapa rekan; Ristav, Wawan dan Sardula Kelana. Sebelumnya, keempat seniman ini sudah sering bermusik dan berdiskusi tentang seni budaya di Lumajang.
Serbung merupakan alat musik tiup tradisional yang terbuat dari bambu. Kata Serbung sendiri merupakan singkatan dari Serepoh Bumbung. Dalam bahasa Madura, 'Serepoh' berarti meniup dan 'Bumbung' adalah bambu berukuran besar.
Dari penuturan masyarakat lokal setempat, Serbung pertama kali dipopulerkan oleh Abdurrahman, petani Jatimulyo yang juga dikenal sebagai Mak Eroh/Mbah Eroh. Diketahui Mak Eroh mulai mempopulerkan alat musik ini sekitar tahun 1960-an.
Pada era 1960-an itu pula Serbung menjadi hiburan masyarakat Jatimulyo, kesenian ini sangat digemari kala itu.