Wow! 2 Medali Emas dan 1 Perak Disabet Siswa Lumajang dari Olimpiade Matematika Internasional di Hongkong
Kunci Meraih Prestasi
Tentunya bekal untuk mengikuti olimpiade internasional sedikit berbeda, tak hanya harus menguasai bahasa Inggris, namun kurikulum yang mereka kuasai tentu di atas rata-rata metode pengajaran Matematika pada umumnya. Ini karena standar kurikulum sekolah dasar yang berbeda antara di Indonesia dengan di luar negeri.
Welda, ibu dari Jocelyn yang ikut menyertai mereka ke Hongkong mengaku putrinya sudah suka Matematika sejak TK, meskipun tidak menyangka putrinya akan berhasil sampai di jenjang kejuaraan internasional. Hal yang sama juga diungkapkan Samsul, ayah dari Audrey. Di samping peran mentor seperti Kak Muchtar, peranan orangtua sangat vital atas prestasi yang dicapai anak-anak ini.
Dalam perjumpaan singkat bersama anak-anak berprestasi ini, Wely, ayah dari Jojo mengatakan sang anak tidak terlalu suka game, seperti kebanyakan anak seusianya. Bagi kami, ini tentu jadi salah satu faktor keberhasilan prestasi sang buah hati.
"Selama persiapan gak main game, hapenya bersih, dan memang Jojo gak terlalu suka game. Kalaupun ada hanya game tertentu untuk menambah kemampuan bahasa Inggrisnya," ungkapnya.
M. Muchtar mentor ketiganya menambahkan bahwa sebenarnya ada 5 anak yang dijadwalkan ikut dalam olimpiade internasional ini, sayangnya akhirnya hanya 3 anak yang ikut berpartisipasi dan berhasil meraih medali.
Selain HKIMO, sebenarnya ada juga Thailand International Mathematic Olympiad (TIMO). Para peraih medali emas di kedua gelaran ini akan bertemu dalam World International Mathematic Olympiad (WIMO) di bulan Desember 2018 nanti.
Sebelum menemui mereka, kami sedikit meleset dari perkiraan. Sebelumnya kami selalu mengira bahwa anak berprestasi di bidang studi yang dikenal memusingkan ini adalah anak yang selalu serius. Ternyata setelah kami temui, mereka pada dasarnya sama dengan anak-anak sebaya lain, polos, suka bercanda dan berlarian bersama teman-temannya yang lain.