BPBD Lumajang Pantau Hujan Abu di Lereng Semeru, Warga Diminta Gunakan Masker

Visual Gunung Semeru. Foto: Visit Lumajang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terus memantau kondisi wilayah yang terdampak hujan abu akibat angin kencang di puncak Gunung Semeru.

Sejak Minggu, 2 Februari 2025 lalu, angin kencang membawa material vulkanik hingga menyebabkan hujan abu di tiga kecamatan, yakni Pasrujambe, Candipuro, dan Pronojiwo. Warga di wilayah tersebut merasakan dampak dari fenomena ini.

Kepala Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Nurul Yaqin, menjelaskan bahwa kejadian ini bukan disebabkan oleh erupsi, melainkan longsoran material vulkanik di tebing Semeru yang diterpa angin. Abu kemudian tersebar ke pemukiman warga.

Petugas Pusdalops BPBD Lumajang, Nur Cahyo, mengungkapkan bahwa pemantauan terus dilakukan. Warga diimbau untuk memakai masker dan kacamata pelindung agar mengurangi risiko gangguan kesehatan akibat debu vulkanik yang berterbangan.

"Dampaknya cukup terasa karena abu banyak beterbangan. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk memakai masker agar melindungi pernapasan dan kacamata untuk mencegah iritasi mata," jelasnya, Jumat 7 Februari 2025.

Angin kencang juga mempersulit observasi terhadap kolom asap erupsi Gunung Semeru. Namun, BPBD Lumajang memastikan dampak abu vulkanik masih dalam batas aman dan belum meluas ke wilayah lain.

Pemkab Lumajang dan BPBD tetap dalam keadaan siaga dan siap memberikan bantuan jika diperlukan. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mengatasi situasi ini dengan kewaspadaan bersama.