Krisis Angkutan Umum di Lumajang: Penumpang Menurun, Armada Terbengkalai
Kondisi angkutan umum di Kabupaten Lumajang semakin memprihatinkan setiap tahunnya. Sejak 2021, jumlah angkutan yang aktif beroperasi cenderung terhenti, bahkan penurunan jumlah penumpang semakin terasa.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak yang terkait.
Menurut data dari Dinas Perhubungan Lumajang, saat ini terdapat total 67 armada angkutan umum yang terdiri dari angkutan desa dan angkutan kota.
Namun, hanya 25 unit yang masih beroperasi, sementara 42 armada lainnya terbengkalai.
Jumlah angkutan yang beroperasi perlahan terus berkurang, seiring dengan berkurangnya jumlah penumpang yang ada.
Fachri Dwi Kurniawan, salah satu pengelola angkutan, menjelaskan bahwa pihaknya telah mencoba menurunkan tarif angkutan umum dari Rp10 ribu menjadi Rp8 ribu.
Namun, langkah ini belum mampu dalam menarik lebih banyak penumpang. Saat ini, penumpang angkutan umum mayoritas berasal dari pedagang pasar dan siswa-siswi sekolah.