VIDEO: Desainer Fashion Lumajang Buktikan Karya Mereka Tak Kalah Hebat Dengan Kota Lain
Potensi yang Harus Digali
Totalitas peserta juga terlihat dari sepatu yang mereka gunakan. Dengan heels setinggi 18 cm, peserta nomor 113 dengan kostum ala raja naga turut menyita perhatian penonton. Kostum itu sendiri digarap selama kurang lebih 1 minggu oleh peserta asal Kunir.
"Senang sekali di Lumajang ada event seperti ini, apalagi Bupati juga mengungkapkan tahun depan event ini akan ditingkatkan sampai ke level nasional. Dengan demikian peserta dari luar Lumajang dan luar Jawa bisa ikut serta," ungkap peserta tersebut.
Sementara itu Nyimas Maulia, pemenang 10 besar lomba desain batik yang diadakan Disparbud Lumajang mengaku acara ini merupakan support untuk desainer lokal. Lulusan jurusan fashion design di Surabaya ini berharap event seperti Balos akan berkelanjutan.
"Desainer fashion di Lumajang sebenarnya punya potensi, ini yang harus diapresiasi oleh pemerintah dan masyarakat," tambah gadis asli Lumajang yang mengaku suka desain fashion sejak lama tersebut.
Shandy Damara, pelaksana acara ini mengungkapkan bahwa yang tak kalah pentingnya tujuan acara ini untuk mengembangkan sektor usaha batik Lumajang, sekaligus mengapresiasi karya desainer-desainer fashion di Lumajang.