Literasi Politik untuk Generasi Milenial Lumajang
Politik ala Generasi Milenial
Jika prosentase pemilih itu sebagian besar adalah kaum milenial, mereka tersebar di banyak komunitas dan himpunan-himpunan kepemudaan. Kalau ceruk massa sebagai pemilih ini tidak kritis, mereka akan asal pilih. Uniknya tak sedikit yang jauh-jauh hari telah merencanakan untuk golput.
Kita perlu mengembangkan langkah-langkah antisipatif, agar pesta rakyat di Lumajang benar-benar terjadi sebagaimana mestinya, seperti angka golput minim bahkan kalau bisa tidak ada. Para kandidat calon dewan berkontestasi gagasan dan para pemilih bisa cerdas menentukan pilihan.
Dalam ilmu komunikasi politik, semua stakeholder punya peran, mereka semua saling berkelindan berinteraksi bertukar kepentingan. Mencegah lebih baik daripada mengobati perlu kita resapi. Toh maju tidaknya Lumajang ke depan tergantung kesadaran kita bersama.
Jika kita berpartisipasi di tahun politik dengan benar, kemajuan itu tak hanya sekedar wacana tapi realita tak terhindarkan.
Dari sini perlu adanya literasi politik di Lumajang, tentunya dengan kolaborasi. Karena bagi kami tahun politik adalah tahun kolaborasi, bukan tahun kompetisi.