Lumajang Jadi Perhatian Dunia: Sukses Kelola Perhutanan Sosial dengan Model IAD
Keberhasilan Perhutanan Sosial di Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang telah mencapai hasil yang luar biasa melalui program IAD. Area pengembangan IAD seluas 4.189 hektare telah berhasil meningkatkan perekonomian daerah secara signifikan.
Program IAD Kabupaten Lumajang bahkan telah terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hal ini menunjukkan adanya sinergi yang baik antara kebijakan daerah dan program nasional dalam pengelolaan perhutanan sosial.
Data mencatat bahwa program IAD ini mampu menghasilkan dampak ekonomi yang luar biasa, dengan total omzet mencapai Rp17 miliar per tahun.
Angka fantastis ini didorong oleh berbagai usaha yang dikelola oleh masyarakat, seperti usaha sapi perah, ternak rumput gajah, pisang kirana, olahan keripik, kopi, dan pemanfaatan air minum.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa pengelolaan hutan yang baik tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar.
Salah satu pola yang diterapkan dalam pengelolaan perhutanan sosial adalah agroforestri. Di Desa Burno, petani memanfaatkan lahan hutan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak. Pola agrosilvopastura ini terbukti sangat menguntungkan, dengan hasil rumput gajah mencapai 1.700 ikat per hari dari lahan seluas 133 hektare.
"Semoga Lumajang dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lainnya dalam menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada perhutanan sosial," harap Yuyun.