Munculnya Tim Codot di Desa Klanting Gegerkan Warga
Filosofi Codot
Nama Tim Codot diambil dari filosofi hewan Codot (kelelawar pemakan buah) yang bekerja pada malam hari, di mana kerja tim menambal jalan berlubang biasa dilakukan pada malam hari.
Terbentuk sekitar 2 bulan lalu, awalnya Tim Codot beranggotakan 4 orang, yaitu Galih, Dori, Mahmudi dan Luthfi.
"Setelah kita melakukan beberapa aksi menambal jalan, banyak pemuda yang mulai ingin bergabung hingga sekarang mencapai 20 orang," lanjut Galih.
Untuk material dan peralatan seperti semen, pasir dan kerikil diperoleh dari swadaya masyarakat dan anggota, serta dukungan tokoh masyarakat yang selalu memberikan semangat dan inspirasi.
"Saat ini, gerakan menutup jalan berlubang kita fokuskan di Desa Klanting dulu, dan semoga ke depannya banyak Tim Codot dari desa lain dengan gerakan serupa," ujar Galih.
Galih mengungkapkan ini sekaligus untuk mengkritisi pemerintah dengan aksi nyata, yang bermanfaat tanpa harus demonstrasi atau hujatan yang tidak bermanfaat.
Tim Codot juga bersepakat bahwa kesadaran diri itu lebih penting, karena desa bukan milik pemerintah saja, tapi juga milik masyarakatnya, jadi semua berhak saling menjaga.