Seni Menikmati Hidup ala Didik Indrayana, Sosok di Balik Pring Pitu
Rejeki itu Mengalir
"Semua mengalir gitu aja, dari mulut ke mulut koq malah banyak kerjaan di sekitaran Surabaya, sekitar tahun 2017 sampai 2018," tambahnya.
Selama setahun itu pula Didik lebih sering di Surabaya, sesekali masih menyempatkan diri mengunjungi ibunya yang membuka toko di Lumajang.
Seiring kesibukannya yang lebih sering di Jawa Timur, pekerjaan di Jakarta sudah mulai mengalami kelesuan karena sering ditinggal. Sementara itu istri dan anak-anaknya masih tinggal di Jakarta.
Setelah rangkaian pekerjaan di Surabaya selesai, Didik mengaku sempat bingung harus melangkah ke mana. Ibunya yang sudah mulai berusia lanjut sempat memintanya untuk kembali ke Lumajang.
Dari situ kemudian Didik bergabung dengan beberapa temannya untuk membuat sebuah kafe di Lumajang. Sayangnya karena ketidakcocokan manajemen, dirinya memutuskan untuk keluar.
Nasib baik datang saat dirinya bertemu dengan H. Budi, teman masa kecilnya asal Lumajang yang sudah berdomisili di Surabaya.
H. Budi menawarkan sebidang tanah yang cukup luas di daerah Grati, Lumajang, untuk dikelola menjadi kafe dan usaha kuliner.