Dear Wanita Indonesia, Mari Belajar dari Kartini Kita
Mengambil hikmah dari Kartini
Ada beberapa hal yang perlu dipelajari, diteliti dan dipetik hikmahnya dari pahlawan emansipasi kita R.A. Kartini. Pertama, Kartini kita mengajarkan kepada para wanita untuk menjadi wanita cendekia, terus menuntut ilmu, sampai raga memisahkan. Pintar memanfaatkan segala kompetensi yang dimilikinya baik untuk dirinya sendiri, keluarga, agama dan nusa bangsanya.
Kedua, Kartini kita memberi contoh kepada kita untuk memanjangkan tali persaudaraan, tak peduli kebhinnekaan latar belakangnya, selama masih dapat memberi manfaat untuk menuju progresitas kehidupan kenapa tidak?
Di era masa kini lebih tepatnya, kita memiliki pertemanan dengan semua orang melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Line, WA, BBM, atau media sosial lainnya. Dengan tetap meneladani sikap beliau yang menjalin sistem pertemanan dengan saling memberi motivasi (moodboosting), saling menimba ilmu pengetahuan, pengalaman positif yang semakin dapat meningkatkan kualitas hidup pribadi kita (bukan malah semakin merusak pribadi).
Menangislah beliau jika sarana pertemanan yang kita jalin melalui jejaring saat ini justru malah menjerumuskan ke jalan yang salah.
Ketiga, Kartini memberi teladan bagi wanita Indonesia untuk lebih kreatif. Dengan begitu banyaknya teman memudahkan akses wanita untuk dapat lebih berkarya. Berpikir inovatif, mencari peluang untuk kemajuan masa depan mereka. Seorang Kartini yang pendiam, tidak pernah pelesir ke mancanegara di zamannya, tetap kreatif melalui goresan tangannya (dikumpulkan oleh Mr. J.H. Abendanon dengan judul 'Door Duisternis tot Licht' atau 'Dari Kegelapan Menuju Cahaya').