Warisan Alam Lumajang, Badar Besi Semeru Jadi Incaran Kolektor Asing

Badar Besi Semeru, jenis batu dari perut Gunung Semeru kini jadi perbincangan hangat bagi kolektor batu mulia baik dari dalam maupun luar negeri.
Batu ini berasal dari bongkahan lahar purba yang mengeras di jalur aliran lava Gunung Semeru. Warnanya cenderung gelap dengan semburat merah menyala di dalamnya, seolah menggambarkan bara yang membeku dalam waktu.
Menurut Komunitas Watu Semeru, sebuah kelompok pelestari dan pengrajin batu alam di Lumajang, batu ini hanya bisa ditemukan di kawasan tertentu yang masuk wilayah administratif Lumajang.
"Ini bukan batu yang bisa ditemukan di mana saja. Hanya di sini, di kaki Semeru, batu ini terbentuk," ujar Slamet Hadi, pengrajin dan kolektor senior dari komunitas tersebut.
Karena hanya ditemukan di lokasi tertentu, batu ini menjadi sangat bernilai dan eksklusif. Harga satu cincin Badar Besi Semeru bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung dari kejernihan, corak serat merah, dan kualitas batunya.
Menariknya, minat justru datang dari luar negeri. Para kolektor asal Malaysia dan Singapura mulai memburu cincin ini untuk melengkapi koleksi langka mereka.
"Mereka melihat nilai sejarah dan unsur alamnya. Katanya, batu ini seperti membawa energi gunung," ujar Slamet.