Warisan Alam Lumajang, Badar Besi Semeru Jadi Incaran Kolektor Asing

Mengenalkan Batu Khas Semeru ke Dunia
Menurut catatan Komunitas Watu Semeru, ada lebih dari 70 pengrajin aktif yang kini menggantungkan mata pencahariannya pada pengolahan batu ini. Sebagian besar dari mereka adalah generasi muda yang sebelumnya kesulitan mendapat pekerjaan tetap.
Tren ini pun menggugah semangat regenerasi. Di beberapa desa, mulai dibentuk kelas pelatihan menggosok batu dan memahami karakteristik batu alam.
Tujuannya, agar warisan ini tidak hanya bertahan sebagai tren musiman, tetapi juga menjadi kekuatan ekonomi jangka panjang.
Dari sisi budaya, batu ini mulai diangkat dalam festival-festival lokal, termasuk pameran batu alam dan lomba desain cincin khas Lumajang.
"Kami ingin menjadikan batu ini identitas visual daerah, seperti batik di Pekalongan atau songket di Palembang," kata Ketua Dewan Kesenian Lumajang, Arif Widodo.
Dalam waktu dekat, Pemkab Lumajang juga merencanakan peluncuran sertifikasi batu khas Semeru sebagai penanda keaslian produk. Langkah ini penting untuk melindungi pengrajin dari pemalsuan dan memperkuat posisi mereka di pasar ekspor.
Siapa sangka, dari aliran lava purba Semeru, sebuah cincin bisa membawa nama Lumajang melanglang buana.